BAB
1
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan
dasar manusia yang harus terpenuhi,pendidikan juga merupakan factor utama dalam
pembentukan pribadi manusia .pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik
atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal
tersebut ,pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan ,sebab dengan
sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang
berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat,berbangsa dan
bernegara.
Pendidikan anak usia dini
merupakan pilar penting yang akan mempengaruhi perkembangan anak sampai dewasa
.sebuah penelitian menemukan bahwa pertumbuhan sel jaringan otak pada anak usia
0-4 tahun mencapai 50% atau yang sering disebut dengan masa keemasan (golden
age).artinya bila pada usia tersebut otak anak mendapatkan stimulus-stimulus
yang baik atau maksimal ,maka otak anak akan berkembang secara optimal karena
pada dasarnya anak sudah memiliki kemampuan tinggal bagaimana kita
mengembangkan kemampuan anak agar berkembang dengan baik disini guru hanya
sebagai fasilitator agar anak tetap pada jalurnya.oleh karena itu ,pendidikan
anak usia dini sangat penting guna membentuk karakter anak.
B.Rumusan masalah
Adapun permasalahan
yang dihadapi diantaranya adalah:
1.apa pengertian teori JEAN PIAGET?
2.pengertian kreatifitas?
3.bagaimana cara meningkatkan
kreatifitas anak usia dini?
C.Tujuan
Setelah mempelajari
makalah ini diharapkan dapat mengetahui dan menjelaskan:
1.pengertian teori JEAN PIAGET
2.pengertian kreatifitas
3.cara-cara meningkatkan kreatifitas
anak usia dini
Teori
perkembangan kognitif dari Jean Piaget
Jean piaget terkenal dengan teori
kognitifnya yang berpengaruh penting terhadap perkembangan konsep kecerdasan
.Psikolog Swiss yang hidup tahun 1896-1980 ini pada awalnya lebih tertarik pada
bidang biologi dan filsafat khususnya epistemology. Namun dalam perjalanan
karirnya karirnya sebagai peneliti di Binet Testing Laboratory di paris,Piaget
lebih focus pada bidang psikologi pengertian kognisi sebenarnya meliputi
aspek-aspek struktur intelek yang digunakan untuk mengetahui sesuatu.Piaget menyatakan
bahwa perkembangan kognitif bukan hanya hasil kematangan organisme ,bukan pula
pengaruh lingkungan semata, melainkan hasil interaksi antar keduanya. Jean
piaget mengatakan bahwa anak dapat membangun secara aktif dunia kognitif mereka
sendiri . dalam pandangan Piaget ,terdapat dua proses yang mendasari
perkembangan dunia individu ,yaitu pengorganisasian dan penyesuaian (adaptasi).
Jean Piaget menyebut bahwa
struktur kognitif sebagai skemata (schemas),yaitu kumpulan dari skema-skema.
Seseorang individu dapat mengikat, memahami,dan memberikan respons terhadap
stimulus disebapkan karena bekerjanya skemata ini .skemata ini berkembang
secara kronologis,sebagai hasil interaksi antara individu dengan
lingkunganya.Piaget memakai istilah Scheme dengan istilah stuktur . Scheme
adalah pola tingkah laku yang dapat diulang. Scheme berhubungan dengan:
1.Refleks-refleks pembawaan :misalnya bernapas,makan,minum.
2.Scheme mental:misalnya scheme
of classification ,scheme of operation .(pola tingkah laku yang masih sukar
diamati seperti sikap,pola tingkah laku yang dapat diamati).
Faktor
Yang Berpengaruh Dalam Perkembangan Kognitif
1.Fisik
Interaksi anatara individu dan
dunia luar merupakan sumber pengetahuan baru ,tetapi kontak dengan dunia fisik
itu tidak cukup untuk mengembangkan pengetahuan kecuali jika intelegensi
indidvidu dapat memanfaatkan pengalaman tersebut.
2.Kematangan
Kematangan system saraf menjadi
penting karena memungkinkan anak memperoleh manfaat secara maksimum dari
pengalaman fisik.kematangan membuka kemunkinan untuk perkembangan sedangkan
kalau kurang hal itu akan membatasi secara luas prestasi secara kognitif
.perkembangan berlangsung dengan kecepatan yang berlainan tergantung pada sifat
kontak dengan lingkungan dan kegiatan belajar sendiri.
3.Pengaruh
social
Lingkungan social termasuk peran
bahasa dan pendidikan ,pengalaman fisik dapat memacu atau menghambat
perkembangan struktur kognitif.
4.Proses
pengaturan diri yang disebut ekuilibrasi
Proses pengaturan diri dan pengkoreksi diri,mengatur interksi spesifik
dari individu dengan lingkungan maupun pengalaman fisik ,pengalaman social dan
perkembangan jasmanai yang menyebabkan perkembangan kognitif berjalan secara
terpadu dan tesusun baik.
Tahap-tahap
Perkembangan
Piaget (dalam Dahar ,2011: 136-139) membagi perkembangan kognitif anak
ke dalam 4periode utama yang berkolerasi dengan dan semakin canggih seiring pertambahan
usia:
1.periode sensorimotor (usia 0-2tahun)
2.periode praoperasional (usia 2-7
tahun)
3.periode operasional konkrit (usia7-11
tahun)
4.periode operasional formal (usia 11
tahun sampai dewasa)
1.periode
sensorimotor
Menurut Piaget ,bayi lahir dengan
sejumblah refleks bawaan selain juga dorongan untuk mengekplorasi dunianya
.skema awalnya dibentuk melalui diferensissi refleks baewaan tersebut . periode sensorimotor adalah periode
pertama dari empat periode.
2.Tahapan
praoperasional
Tahapan ini merupakan tahapan kedua
dari empat tahapan .dengan mengamati urutan permainan, Piaget bias menunjukkan
bahwa setelah ahir usia dua tahun jenis yang secara kualitatif baru dari fungsi
psikologis muncul. Pemikiran (pra)
operasi dalam teori Piaget adalah prosedur melakukan tindakan secara mental
terhadap objek-objek. Cirri dari tahapan ini adalah operasi mental yang jarang
dan secara logika tidak memadai.Dalam tahapan ini, anak belajar mengunakan dan
merepresentasikan objek dengan gambaran dan kata-kata. Pemikiranya masih
bersifat egosentris :anak kesulitan melihat dari sudut pandang orang lain. Anak
dapat mengklasifikasikan objek dengan satu ciri ,seperti mengumpulkan semua
benda merah walau bentuknya berbeda-beda atau mengumpulkan semua benda merah
walau bentuknya berbeda-beda atau mengumpulkan benda bulat walau warnanya
berbeda-beda.
3.Tahapan
operasional konkrit
Tahapan ini adalah tahapan ketiga dari empat tahapan . Muncul antara
usia enam sampai duabelas tahun dan mempunyai ciri berupa pengunaan logika yang
memadai.
4.Tahapan
operasional formal
Tahap operasioanal formal adalah periode terahir perkembangan kognitif
dalam teori Piaget . tahap ini mulai dialami anak dalam usia sebelas tahun
(saat pubertas) dan terus berlanjut sampai dewasa .karakteristik tahap ini
adalah diperolehnya kemampuan untuk berfikir secara abstrak ,menalar secara
logiss ,dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia . Dalam tahapan ini
,seseorang dapat memahami hal-hal seperti cinta ,bukti logis ,dan nilai. Ia
tidak melihat segala sesuatu hanya dalam bentuk hitam dan putih ,namun ada
“gradasi abu-abu di antaranya.
Penerapan Teori
Piaget dalam Kelas
Pengaruh pada petunjuk
Pengaruh teori Piaget terhadap pendidikan adalah begitu
menyebar sehingga guru mengambil mans 'dari kontribusi untuk diberikan, hampir
lupa ada saat ketika kurikulum dan pengajaran berbeda. Secara historis,
pendidik menekankan hafalan ayat-ayat panjang untuk tujuan pelatihan Baru-baru
ini, siswa didorong untuk menghafal aturan dan prosedur, seperti algoritma
untuk mengurangkan satu dua digit nomor dari yang lain "kemampuan
mental.", Dengan harapan bahwa menghafal akan memungkinkan siswa untuk
menerapkan ruIe yang "Penelitian sekarang menunjukkan bahwa kemampuan
untuk mentransfer aturan hafal terbatas (Porter, 1989).. Jika belajar bermakna
dan transfer terjadi, siswa harus secara aktif membangun konsep-konsep yang
mereka pelajari. Hari ini, sebagian karena pekerjaan Piaget, belajar dipandang
sebagai proses, aktif konstruktif di mana siswa mencari makna dalam organisasi
dan dunia mereka (kita membahas konstruktivisme lebih rinci nanti dalam bab
ini).
Pengertian
kreatifitas
Kreatifitas adalah kemampuan untuk memikirkan mengenai sesuatu dengan
cara baru yang tidak biasa dan menampilkan cara pemecahan masalah yang
unik.kreatifitas dan kecerdasan bukan merupakan hal yang sama . Sternberg
(1999) memperkenalkan kreatifitas dalam teori mengenai kecerdasan ,mengatakan
bahwa banyak individu-individu yang kecerdasanya tinggi yang menghasilakan
karya-karya besar tapi tidak selalu karya-karya baru.dia percaya bahwa
orang-orang yang kreatif menentang pendapat orang banyak ,sedang orang yang
kecerdasanya tinggi tapi tidak kreatif seringkali berusaha untuk menyenangkan orang
banyak. Orang-orang yang kreatif cenderung berfikir divergen (Gildford,1967).
Berfikir divergen ,menghasilkan berbagai jawaban terhadap sebuah pertanyaan .
Sebaliknya ,cara berfikir yang dipersaratkan dalam berfikir konvensional
,adalah berfikir konvergen Misalnya ,pertanyaan “berapa uang lembar seribuan
yang akan kamu dapat, bila kamu menukarkan selembar uang sepuluh ribuan ?”untuk
pertanyaan ini hanya ada satu jawaban yang benar . berbeda dengan pertanyaan “
Apa yang kamu bayangkan pada saat kamu mendengar kalimat “duduk sendiri di
sebuah kamar yang gelap”?”. Berbicara mengenai kecerdasan dan kreatifitas
,kebanyakan orang kereatif memang benar-benar cerdas ,tetapi tidak semua arang cerdas kreatif.
Cara membimbing anak agar kreatif
1.Libatkan anak dalam kegiatan Braintorming ,
sehingga menghasilkan sebanyak mungkin ide
.
Brainstorming adalah sebuah
kegiatan yang memberikan kebebasan anak untuk mengutarakan pikiran-pikiran
secara bebas mengenai sebuah ide tertentu . Brainstorming ini
merupakan sebuah teknik dimana anak didorong untuk berani mengutarakan ide-ide
(kreatif)nya dalam sebuah kelompok,menyajikanya bersama-sama ide orang lain
,dan mengatakan apa yang ada dalam fikiranya .
Taman-teman yang mendengarkan di
sarankan untuk menahan diri untuk tidak menyampaikan kritik,paling tidak hingga
ahir presentasi .hal ini perlu dilakukan agar anak berani mengemukakan
ide-idenya,apapun idenya kesempatan-kesempatan mengeluarkan ide-ide itu perlu
dijadwalkan agar anak mau mengeluarkan sebanyak-banyak idenya walaupun ide
tersebut tidak kreatif .
Pablo Picaso ,pelukis Spanyol yang
terkenal ,telah mebuatkan sebanyak 20.000 karya seni Dari karya-karya yang
dihasilkan tersebut. Yang tergolong karya besar hanya beberapa.hal ini
menunjukkan bahwa untuk bias menghasilkan karya seni yang benar-benar karya
besar ,tidak bisa sekali jadi makin banyak ide yang dikeluarkan oleh anak ,maka
makin besar kemungkinan dia mengkreasikan sesuatu yang unik. Anak yang kreatif
tidak takut untuk gagal dan tidak takut melakukan kesalahan. Mereka mungkin
saja memasuki 20 kali jalan buntu sebelum dia bisa mengutarakan /menemukan
sebuah ide yang inofatif. Anak harus berani menghadapi resiko tersebut
,sebagaimana dialami oleh Picaso.
2.Buatlah
lingkungan sedemikian rupa agar bisa menstimulasi (merangsang) kreatifitas anak
.
Setiap anak mmiliki rasa ingin tahu yang alami .guru yang ingin
megembangkan kreatifitas anak bisa mengandalkan rasa ingin tahu pada anak
tersebut sebagai sebuah sarana agar anak bebas berfikir .untuk itu guru
sebaiknya melakukan kegiatan-kegiatan yang justru membuat anak mencari
jawaban-jawaban yang muncul dari pikiran anak sendiri,tidak mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang jawabanya harus dihafal ,yang ada dalam benak guru
atau dalam pikiran guru. Guru bisa juga merangsang kreatifitas dengan cara
mengajak anak-anak ketempat-tempat dimana kreatifitas ditampilkan ,misalnya
dimusium,(untuk anak-anak),di galeri-galeri yang menampilkan proses-proses
fisika atau penemuan-penemuan ilmiah .
3.Hindari
mengendalikan anak secara berlebihan
Hasil penelitian
mengungkapkan bahwa mengajarkan anak pada hal apa saja yang harus dilakukan
,membuat mereka berangapan bahwa hal yang original itu salah buruk ,dan bahwa
kegiatan menjelajah (ekplorasi) itu adalah perbuatan yang sia-sia . member
kesempatan pada anak untuk memilih sesuatu hal yang sesuai dengan minatnya dan
mendukung minatnya tersebut yang mungkin berbeda dengan anak lain
,akanmeningkatkan rasa ingin tahunya. Hal ini akan lebih baik, dari pada guru
mendiktikan aktifitas-aktifitas mana yang harus mereka kerjakan .bila orang tua
atau guru terus menerus menungui anak maka anak akan merasa bahwa dia
(pekerjaanya)selalu diawasi .bila anak merasa diawasi terus maka semangat untuk
berpetualang ,maupun kebranian untuk mengambil resiko melakukan kreatifitas
bisa menjadi surut ,dan mereda.
Hal lain yang bisa merusak kreatifitas anak adalah harapan atau tuntutan
yang terlalu tinggi agar anak menunjukan prestasi kerja,dan agar dia melakukan
segala sesuatu secara sempurna.
4.Kembangkan
motivasi yang ada dalam diri anak .
Kegiatan-kegiatan kreatif yang
dilakukan anak secara bebas ,menimbulkan sebuah kesenangan tersendiri bagi
anak.oleh karena itu,pengunaan hadiah yang terlalu eksesif(misalnya mainan,uang
atau benda-benda lain) bisa menghambat kreatifitas. Karena kesenangan yang
muncul sebagai akibat dari kegiatan-kegiatan kreatif itu sendiri menjadi pudar
oleh hadirnya iming-iming hadiah.
5.Kembangkan
cara berfikir fleksibel,dengan cara yang menyenangkan
Seorang pemikir yang kreatifpada saat menghadapi masalah ,dia bersikap
fleksibeldan cenderung mengolah masalah dalam proses ini akan sering muncul
paradoks(hal-hal yang bertentangan ).usaha untuk berfikir kreatif akan berjalan
bila siswa menghadapinya dengan senaang hati.dalam bahasa sederhananya ,humor
bisa menjadi pelumas dari roda-roda kreatifitas .pada saat anak “bercanda
ria”mereka cenderung menampilkan pemecahan-pemecahan masalah yang tidak biasa,
yang unik. Bersenang-senang dan bergurau,akan membantu melepaskan sensor dalam
diri yang biasanya “memarahi,mengutuk,melarang” ide-ide bebas anak sebagai hal
yang kurang baik.
Contoh
kreatifitas anak dalam mengambar dan melipat atau membuat origami
Mengambar binatang
![]() |
Mengambar kartun
Menggambar kartun

![]() |

Contoh
gambar bunga

Contoh
gambar buah
Melipat kertas(origami)
![]() |
||||
![]() |
||||
![]() |
||||
Evaluasi
Mengambar adalah salah kreatifitas
yang mengunakan daya fikir tentang imajinasi seseorang untuk menciptakan suatu
karya yang bernilai.mengambar adalah salah satu kegiaatan yang sering atau
diminati oleh anak untuk menciptakan suatu karya,.mengambar juga dapat
diartikan untuk mengekpresikan suatu imajinasi yang kreatif dan bernilai.dengan
mengambar anak mampu mengenal macam-macam gambar dan fungsinya.dengan
kreatifitas mengambar akan meningkatkan motorik halus pada anak semakin anak
terlatih dengan baik maka kemampuan anak akan bekembang dengan baik pula pada
dasarnya anak sudah memiliki kemampuan tinggal bagaimana kita mengembangkan
kemampuan tersebut dalam metode pembelajaran membaca dan mengambar biasanya guru mengambil contoh macam-macam
buah-buahan,sayur-sayuran serta binatang agar anak mengenal dan anak mampu
menyebutkan nama-namanya.pada dasarnya anak usia dini menyukai warna-warna yang
cerah dalam media mengambar biasanya anak mewarnai gambar dengan warna-warna
yang terang.contoh saja anak mengambar buah mangga sebelum mengambar anak sudah
mengenal buah mangga anak megenali bentuk,aroma,rasa dan warna buah mangga
tersebut kemudian anak mampu mengambar karena anak mempunyai imajinasi setelah
anak mengambar buuah mangga anak mampu menjelaskan warna dan bentuk buah
mangga.kemudian contoh yang lain anak mengambar kartun sebelum mengambar
tentunya anak sudah mempunyai imajinasi tentang gambaran kartun .setelah anak
mengambar biasanya guru bertanya “chika mengambar apa” mengambar buah mangga
anak akan menjelaskan tentang apa yang digambar padahal guru tidak bertanya
guru hanya bertanya gambar apa yang digambar,berarti anak sudah mampu
mengenal,mengetahui nama dan kegunaan yang digambar oleh anak.dapat disimpulkan
bahwa dengan mengambar anak akan mudah mengetahui, mengenali berbagai bentuk
dan macam-macam gambar sesuai dengan fungsinya.
Kreatifitas melipat atau origami adalah kreatifitas dengan mengunakan
media kertas yang dibentuk dengan berbagai macam model untuk menciptakan suatu
karya yang bernilai.melipat tidak pernah terlepas dari pendiddikan anak usia
dini lihat saja disetiap sekolah PAUD pasti ada berbagai macam bentuk origami
yang dihiasi dijendela.dengan kreatifitas melipat atau origami akan mempermudah
anak mengenali,kegunaan,nama dan fungsi contohnya saja anak membuat
burung-burungan anak akan mudah mengenali binatang burung dan menyebutkan
burung itu terbang mengunakan sayab burung itu bermacam-macam ada yang kecil
dan ada yang besar dan dengan melipat anak akan belajar menjadi anak yang
kreatif karena dengan melipat atau membuat origami butuh ketelitian dan
ketelatenan yang khusus dan tentunya anak juga melatih kesabaran mereka.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Kreatifitas adalah
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru atau kombinasi baru berdasarkan
unsur-unsur yang telah ada sebelumnya menjadi sesuatu yang bermakna dan
bermanfaat.kreatifitas anak dapat dikembangkan dengan cara pemberian stimulus
dan mengenalkan anak tentang kreatifitas yang menarik sehingga anak mempunyai
gambaran tentang kreatifitas yang akan dibuat,anak juga perlu mendapatkan
kebebasan untuk mengali ide-idenya agar berkembang sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki oleh anak orang tua jangan terlalu membatasi anak dalam mengekspresikan
kreatifitasnya.
Saran
Untuk bisa
mengembangkan kreatifitas anak , anak harus diberi kesempatan sebesar-besarnya
untuk megutarakan pikiranya /pendapat –pendapatnya mengenai sebuah ide tertentu
.selain itu anak harus diberi kesempatan sebesar-besarnya untuk menuangkan
imajinasinya dalam kesempatan-kesempatan atau tindakan-tindakan tertentu.tidak
ada salahnya anak mengembangkan ketrampilan-ketrampilan yang menarik
perhatianya ,yang mungkin menjadi sarana untuk mengungkapkan kreatifitasnya .
ada baiknya anak diperkenalkan dengan orang-orang tertentu yang memiliki
kreatifitas tinggi ,sehingga anak bisa mengenali bagaimana proses kreatif
terjadi ,dan megenali hal apa saja yang membuat proses kreatif tersebut bisa
berkembang secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Santrock
,John.W (2004): Child Development. McGraw-Hill,Boston.
Berk.Laura
E(2003): Child Development.Allyn and Bacon,Boston
Dahar
,RatnaWilis.2011.Teori-Teori Belajar&Pembelajaran.Jakarta:Erlangga
Dahar.2011.Teori
Perkembangan Kognitif Jean Piaget dan
Implementasi dalam Pendidikan.Online
tersedia:http://edukasi.kompasiana.com/2011/03/12/teori-perkembangan-kognitif-jean-piaget-dan-implementasinya-dalam-pendidikan-346946.html.diakses
pada tanggal 13 Maret 2013
Nasution
,Zulfikar. 2011.Teori Perkembangan Kognitif Piaget. Online tersedia http://zulfikarnasution.wordpress.com
/2011/09/17/teori-perkembangan-kognitif-jean-piaget/.Diakses
pada tanggal 13 Maret 2013
BAB
1
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan
dasar manusia yang harus terpenuhi,pendidikan juga merupakan factor utama dalam
pembentukan pribadi manusia .pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik
atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal
tersebut ,pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan ,sebab dengan
sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang
berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat,berbangsa dan
bernegara.
Pendidikan anak usia dini
merupakan pilar penting yang akan mempengaruhi perkembangan anak sampai dewasa
.sebuah penelitian menemukan bahwa pertumbuhan sel jaringan otak pada anak usia
0-4 tahun mencapai 50% atau yang sering disebut dengan masa keemasan (golden
age).artinya bila pada usia tersebut otak anak mendapatkan stimulus-stimulus
yang baik atau maksimal ,maka otak anak akan berkembang secara optimal karena
pada dasarnya anak sudah memiliki kemampuan tinggal bagaimana kita
mengembangkan kemampuan anak agar berkembang dengan baik disini guru hanya
sebagai fasilitator agar anak tetap pada jalurnya.oleh karena itu ,pendidikan
anak usia dini sangat penting guna membentuk karakter anak.
B.Rumusan masalah
Adapun permasalahan
yang dihadapi diantaranya adalah:
1.apa pengertian teori JEAN PIAGET?
2.pengertian kreatifitas?
3.bagaimana cara meningkatkan
kreatifitas anak usia dini?
C.Tujuan
Setelah mempelajari
makalah ini diharapkan dapat mengetahui dan menjelaskan:
1.pengertian teori JEAN PIAGET
2.pengertian kreatifitas
3.cara-cara meningkatkan kreatifitas
anak usia dini
Teori
perkembangan kognitif dari Jean Piaget
Jean piaget terkenal dengan teori
kognitifnya yang berpengaruh penting terhadap perkembangan konsep kecerdasan
.Psikolog Swiss yang hidup tahun 1896-1980 ini pada awalnya lebih tertarik pada
bidang biologi dan filsafat khususnya epistemology. Namun dalam perjalanan
karirnya karirnya sebagai peneliti di Binet Testing Laboratory di paris,Piaget
lebih focus pada bidang psikologi pengertian kognisi sebenarnya meliputi
aspek-aspek struktur intelek yang digunakan untuk mengetahui sesuatu.Piaget menyatakan
bahwa perkembangan kognitif bukan hanya hasil kematangan organisme ,bukan pula
pengaruh lingkungan semata, melainkan hasil interaksi antar keduanya. Jean
piaget mengatakan bahwa anak dapat membangun secara aktif dunia kognitif mereka
sendiri . dalam pandangan Piaget ,terdapat dua proses yang mendasari
perkembangan dunia individu ,yaitu pengorganisasian dan penyesuaian (adaptasi).
Jean Piaget menyebut bahwa
struktur kognitif sebagai skemata (schemas),yaitu kumpulan dari skema-skema.
Seseorang individu dapat mengikat, memahami,dan memberikan respons terhadap
stimulus disebapkan karena bekerjanya skemata ini .skemata ini berkembang
secara kronologis,sebagai hasil interaksi antara individu dengan
lingkunganya.Piaget memakai istilah Scheme dengan istilah stuktur . Scheme
adalah pola tingkah laku yang dapat diulang. Scheme berhubungan dengan:
1.Refleks-refleks pembawaan :misalnya bernapas,makan,minum.
2.Scheme mental:misalnya scheme
of classification ,scheme of operation .(pola tingkah laku yang masih sukar
diamati seperti sikap,pola tingkah laku yang dapat diamati).
Faktor
Yang Berpengaruh Dalam Perkembangan Kognitif
1.Fisik
Interaksi anatara individu dan
dunia luar merupakan sumber pengetahuan baru ,tetapi kontak dengan dunia fisik
itu tidak cukup untuk mengembangkan pengetahuan kecuali jika intelegensi
indidvidu dapat memanfaatkan pengalaman tersebut.
2.Kematangan
Kematangan system saraf menjadi
penting karena memungkinkan anak memperoleh manfaat secara maksimum dari
pengalaman fisik.kematangan membuka kemunkinan untuk perkembangan sedangkan
kalau kurang hal itu akan membatasi secara luas prestasi secara kognitif
.perkembangan berlangsung dengan kecepatan yang berlainan tergantung pada sifat
kontak dengan lingkungan dan kegiatan belajar sendiri.
3.Pengaruh
social
Lingkungan social termasuk peran
bahasa dan pendidikan ,pengalaman fisik dapat memacu atau menghambat
perkembangan struktur kognitif.
4.Proses
pengaturan diri yang disebut ekuilibrasi
Proses pengaturan diri dan pengkoreksi diri,mengatur interksi spesifik
dari individu dengan lingkungan maupun pengalaman fisik ,pengalaman social dan
perkembangan jasmanai yang menyebabkan perkembangan kognitif berjalan secara
terpadu dan tesusun baik.
Tahap-tahap
Perkembangan
Piaget (dalam Dahar ,2011: 136-139) membagi perkembangan kognitif anak
ke dalam 4periode utama yang berkolerasi dengan dan semakin canggih seiring pertambahan
usia:
1.periode sensorimotor (usia 0-2tahun)
2.periode praoperasional (usia 2-7
tahun)
3.periode operasional konkrit (usia7-11
tahun)
4.periode operasional formal (usia 11
tahun sampai dewasa)
1.periode
sensorimotor
Menurut Piaget ,bayi lahir dengan
sejumblah refleks bawaan selain juga dorongan untuk mengekplorasi dunianya
.skema awalnya dibentuk melalui diferensissi refleks baewaan tersebut . periode sensorimotor adalah periode
pertama dari empat periode.
2.Tahapan
praoperasional
Tahapan ini merupakan tahapan kedua
dari empat tahapan .dengan mengamati urutan permainan, Piaget bias menunjukkan
bahwa setelah ahir usia dua tahun jenis yang secara kualitatif baru dari fungsi
psikologis muncul. Pemikiran (pra)
operasi dalam teori Piaget adalah prosedur melakukan tindakan secara mental
terhadap objek-objek. Cirri dari tahapan ini adalah operasi mental yang jarang
dan secara logika tidak memadai.Dalam tahapan ini, anak belajar mengunakan dan
merepresentasikan objek dengan gambaran dan kata-kata. Pemikiranya masih
bersifat egosentris :anak kesulitan melihat dari sudut pandang orang lain. Anak
dapat mengklasifikasikan objek dengan satu ciri ,seperti mengumpulkan semua
benda merah walau bentuknya berbeda-beda atau mengumpulkan semua benda merah
walau bentuknya berbeda-beda atau mengumpulkan benda bulat walau warnanya
berbeda-beda.
3.Tahapan
operasional konkrit
Tahapan ini adalah tahapan ketiga dari empat tahapan . Muncul antara
usia enam sampai duabelas tahun dan mempunyai ciri berupa pengunaan logika yang
memadai.
4.Tahapan
operasional formal
Tahap operasioanal formal adalah periode terahir perkembangan kognitif
dalam teori Piaget . tahap ini mulai dialami anak dalam usia sebelas tahun
(saat pubertas) dan terus berlanjut sampai dewasa .karakteristik tahap ini
adalah diperolehnya kemampuan untuk berfikir secara abstrak ,menalar secara
logiss ,dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia . Dalam tahapan ini
,seseorang dapat memahami hal-hal seperti cinta ,bukti logis ,dan nilai. Ia
tidak melihat segala sesuatu hanya dalam bentuk hitam dan putih ,namun ada
“gradasi abu-abu di antaranya.
Penerapan Teori
Piaget dalam Kelas
Pengaruh pada petunjuk
Pengaruh teori Piaget terhadap pendidikan adalah begitu
menyebar sehingga guru mengambil mans 'dari kontribusi untuk diberikan, hampir
lupa ada saat ketika kurikulum dan pengajaran berbeda. Secara historis,
pendidik menekankan hafalan ayat-ayat panjang untuk tujuan pelatihan Baru-baru
ini, siswa didorong untuk menghafal aturan dan prosedur, seperti algoritma
untuk mengurangkan satu dua digit nomor dari yang lain "kemampuan
mental.", Dengan harapan bahwa menghafal akan memungkinkan siswa untuk
menerapkan ruIe yang "Penelitian sekarang menunjukkan bahwa kemampuan
untuk mentransfer aturan hafal terbatas (Porter, 1989).. Jika belajar bermakna
dan transfer terjadi, siswa harus secara aktif membangun konsep-konsep yang
mereka pelajari. Hari ini, sebagian karena pekerjaan Piaget, belajar dipandang
sebagai proses, aktif konstruktif di mana siswa mencari makna dalam organisasi
dan dunia mereka (kita membahas konstruktivisme lebih rinci nanti dalam bab
ini).
Pengertian
kreatifitas
Kreatifitas adalah kemampuan untuk memikirkan mengenai sesuatu dengan
cara baru yang tidak biasa dan menampilkan cara pemecahan masalah yang
unik.kreatifitas dan kecerdasan bukan merupakan hal yang sama . Sternberg
(1999) memperkenalkan kreatifitas dalam teori mengenai kecerdasan ,mengatakan
bahwa banyak individu-individu yang kecerdasanya tinggi yang menghasilakan
karya-karya besar tapi tidak selalu karya-karya baru.dia percaya bahwa
orang-orang yang kreatif menentang pendapat orang banyak ,sedang orang yang
kecerdasanya tinggi tapi tidak kreatif seringkali berusaha untuk menyenangkan orang
banyak. Orang-orang yang kreatif cenderung berfikir divergen (Gildford,1967).
Berfikir divergen ,menghasilkan berbagai jawaban terhadap sebuah pertanyaan .
Sebaliknya ,cara berfikir yang dipersaratkan dalam berfikir konvensional
,adalah berfikir konvergen Misalnya ,pertanyaan “berapa uang lembar seribuan
yang akan kamu dapat, bila kamu menukarkan selembar uang sepuluh ribuan ?”untuk
pertanyaan ini hanya ada satu jawaban yang benar . berbeda dengan pertanyaan “
Apa yang kamu bayangkan pada saat kamu mendengar kalimat “duduk sendiri di
sebuah kamar yang gelap”?”. Berbicara mengenai kecerdasan dan kreatifitas
,kebanyakan orang kereatif memang benar-benar cerdas ,tetapi tidak semua arang cerdas kreatif.
Cara membimbing anak agar kreatif
1.Libatkan anak dalam kegiatan Braintorming ,
sehingga menghasilkan sebanyak mungkin ide
.
Brainstorming adalah sebuah
kegiatan yang memberikan kebebasan anak untuk mengutarakan pikiran-pikiran
secara bebas mengenai sebuah ide tertentu . Brainstorming ini
merupakan sebuah teknik dimana anak didorong untuk berani mengutarakan ide-ide
(kreatif)nya dalam sebuah kelompok,menyajikanya bersama-sama ide orang lain
,dan mengatakan apa yang ada dalam fikiranya .
Taman-teman yang mendengarkan di
sarankan untuk menahan diri untuk tidak menyampaikan kritik,paling tidak hingga
ahir presentasi .hal ini perlu dilakukan agar anak berani mengemukakan
ide-idenya,apapun idenya kesempatan-kesempatan mengeluarkan ide-ide itu perlu
dijadwalkan agar anak mau mengeluarkan sebanyak-banyak idenya walaupun ide
tersebut tidak kreatif .
Pablo Picaso ,pelukis Spanyol yang
terkenal ,telah mebuatkan sebanyak 20.000 karya seni Dari karya-karya yang
dihasilkan tersebut. Yang tergolong karya besar hanya beberapa.hal ini
menunjukkan bahwa untuk bias menghasilkan karya seni yang benar-benar karya
besar ,tidak bisa sekali jadi makin banyak ide yang dikeluarkan oleh anak ,maka
makin besar kemungkinan dia mengkreasikan sesuatu yang unik. Anak yang kreatif
tidak takut untuk gagal dan tidak takut melakukan kesalahan. Mereka mungkin
saja memasuki 20 kali jalan buntu sebelum dia bisa mengutarakan /menemukan
sebuah ide yang inofatif. Anak harus berani menghadapi resiko tersebut
,sebagaimana dialami oleh Picaso.
2.Buatlah
lingkungan sedemikian rupa agar bisa menstimulasi (merangsang) kreatifitas anak
.
Setiap anak mmiliki rasa ingin tahu yang alami .guru yang ingin
megembangkan kreatifitas anak bisa mengandalkan rasa ingin tahu pada anak
tersebut sebagai sebuah sarana agar anak bebas berfikir .untuk itu guru
sebaiknya melakukan kegiatan-kegiatan yang justru membuat anak mencari
jawaban-jawaban yang muncul dari pikiran anak sendiri,tidak mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang jawabanya harus dihafal ,yang ada dalam benak guru
atau dalam pikiran guru. Guru bisa juga merangsang kreatifitas dengan cara
mengajak anak-anak ketempat-tempat dimana kreatifitas ditampilkan ,misalnya
dimusium,(untuk anak-anak),di galeri-galeri yang menampilkan proses-proses
fisika atau penemuan-penemuan ilmiah .
3.Hindari
mengendalikan anak secara berlebihan
Hasil penelitian
mengungkapkan bahwa mengajarkan anak pada hal apa saja yang harus dilakukan
,membuat mereka berangapan bahwa hal yang original itu salah buruk ,dan bahwa
kegiatan menjelajah (ekplorasi) itu adalah perbuatan yang sia-sia . member
kesempatan pada anak untuk memilih sesuatu hal yang sesuai dengan minatnya dan
mendukung minatnya tersebut yang mungkin berbeda dengan anak lain
,akanmeningkatkan rasa ingin tahunya. Hal ini akan lebih baik, dari pada guru
mendiktikan aktifitas-aktifitas mana yang harus mereka kerjakan .bila orang tua
atau guru terus menerus menungui anak maka anak akan merasa bahwa dia
(pekerjaanya)selalu diawasi .bila anak merasa diawasi terus maka semangat untuk
berpetualang ,maupun kebranian untuk mengambil resiko melakukan kreatifitas
bisa menjadi surut ,dan mereda.
Hal lain yang bisa merusak kreatifitas anak adalah harapan atau tuntutan
yang terlalu tinggi agar anak menunjukan prestasi kerja,dan agar dia melakukan
segala sesuatu secara sempurna.
4.Kembangkan
motivasi yang ada dalam diri anak .
Kegiatan-kegiatan kreatif yang
dilakukan anak secara bebas ,menimbulkan sebuah kesenangan tersendiri bagi
anak.oleh karena itu,pengunaan hadiah yang terlalu eksesif(misalnya mainan,uang
atau benda-benda lain) bisa menghambat kreatifitas. Karena kesenangan yang
muncul sebagai akibat dari kegiatan-kegiatan kreatif itu sendiri menjadi pudar
oleh hadirnya iming-iming hadiah.
5.Kembangkan
cara berfikir fleksibel,dengan cara yang menyenangkan
Seorang pemikir yang kreatifpada saat menghadapi masalah ,dia bersikap
fleksibeldan cenderung mengolah masalah dalam proses ini akan sering muncul
paradoks(hal-hal yang bertentangan ).usaha untuk berfikir kreatif akan berjalan
bila siswa menghadapinya dengan senaang hati.dalam bahasa sederhananya ,humor
bisa menjadi pelumas dari roda-roda kreatifitas .pada saat anak “bercanda
ria”mereka cenderung menampilkan pemecahan-pemecahan masalah yang tidak biasa,
yang unik. Bersenang-senang dan bergurau,akan membantu melepaskan sensor dalam
diri yang biasanya “memarahi,mengutuk,melarang” ide-ide bebas anak sebagai hal
yang kurang baik.
Contoh
kreatifitas anak dalam mengambar dan melipat atau membuat origami
Mengambar binatang
![]() |
Mengambar kartun
Menggambar kartun

![]() |

Contoh
gambar bunga

Contoh
gambar buah
Melipat kertas(origami)
![]() |
||||
![]() |
||||
![]() |
||||
Evaluasi
Mengambar adalah salah kreatifitas
yang mengunakan daya fikir tentang imajinasi seseorang untuk menciptakan suatu
karya yang bernilai.mengambar adalah salah satu kegiaatan yang sering atau
diminati oleh anak untuk menciptakan suatu karya,.mengambar juga dapat
diartikan untuk mengekpresikan suatu imajinasi yang kreatif dan bernilai.dengan
mengambar anak mampu mengenal macam-macam gambar dan fungsinya.dengan
kreatifitas mengambar akan meningkatkan motorik halus pada anak semakin anak
terlatih dengan baik maka kemampuan anak akan bekembang dengan baik pula pada
dasarnya anak sudah memiliki kemampuan tinggal bagaimana kita mengembangkan
kemampuan tersebut dalam metode pembelajaran membaca dan mengambar biasanya guru mengambil contoh macam-macam
buah-buahan,sayur-sayuran serta binatang agar anak mengenal dan anak mampu
menyebutkan nama-namanya.pada dasarnya anak usia dini menyukai warna-warna yang
cerah dalam media mengambar biasanya anak mewarnai gambar dengan warna-warna
yang terang.contoh saja anak mengambar buah mangga sebelum mengambar anak sudah
mengenal buah mangga anak megenali bentuk,aroma,rasa dan warna buah mangga
tersebut kemudian anak mampu mengambar karena anak mempunyai imajinasi setelah
anak mengambar buuah mangga anak mampu menjelaskan warna dan bentuk buah
mangga.kemudian contoh yang lain anak mengambar kartun sebelum mengambar
tentunya anak sudah mempunyai imajinasi tentang gambaran kartun .setelah anak
mengambar biasanya guru bertanya “chika mengambar apa” mengambar buah mangga
anak akan menjelaskan tentang apa yang digambar padahal guru tidak bertanya
guru hanya bertanya gambar apa yang digambar,berarti anak sudah mampu
mengenal,mengetahui nama dan kegunaan yang digambar oleh anak.dapat disimpulkan
bahwa dengan mengambar anak akan mudah mengetahui, mengenali berbagai bentuk
dan macam-macam gambar sesuai dengan fungsinya.
Kreatifitas melipat atau origami adalah kreatifitas dengan mengunakan
media kertas yang dibentuk dengan berbagai macam model untuk menciptakan suatu
karya yang bernilai.melipat tidak pernah terlepas dari pendiddikan anak usia
dini lihat saja disetiap sekolah PAUD pasti ada berbagai macam bentuk origami
yang dihiasi dijendela.dengan kreatifitas melipat atau origami akan mempermudah
anak mengenali,kegunaan,nama dan fungsi contohnya saja anak membuat
burung-burungan anak akan mudah mengenali binatang burung dan menyebutkan
burung itu terbang mengunakan sayab burung itu bermacam-macam ada yang kecil
dan ada yang besar dan dengan melipat anak akan belajar menjadi anak yang
kreatif karena dengan melipat atau membuat origami butuh ketelitian dan
ketelatenan yang khusus dan tentunya anak juga melatih kesabaran mereka.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Kreatifitas adalah
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru atau kombinasi baru berdasarkan
unsur-unsur yang telah ada sebelumnya menjadi sesuatu yang bermakna dan
bermanfaat.kreatifitas anak dapat dikembangkan dengan cara pemberian stimulus
dan mengenalkan anak tentang kreatifitas yang menarik sehingga anak mempunyai
gambaran tentang kreatifitas yang akan dibuat,anak juga perlu mendapatkan
kebebasan untuk mengali ide-idenya agar berkembang sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki oleh anak orang tua jangan terlalu membatasi anak dalam mengekspresikan
kreatifitasnya.
Saran
Untuk bisa
mengembangkan kreatifitas anak , anak harus diberi kesempatan sebesar-besarnya
untuk megutarakan pikiranya /pendapat –pendapatnya mengenai sebuah ide tertentu
.selain itu anak harus diberi kesempatan sebesar-besarnya untuk menuangkan
imajinasinya dalam kesempatan-kesempatan atau tindakan-tindakan tertentu.tidak
ada salahnya anak mengembangkan ketrampilan-ketrampilan yang menarik
perhatianya ,yang mungkin menjadi sarana untuk mengungkapkan kreatifitasnya .
ada baiknya anak diperkenalkan dengan orang-orang tertentu yang memiliki
kreatifitas tinggi ,sehingga anak bisa mengenali bagaimana proses kreatif
terjadi ,dan megenali hal apa saja yang membuat proses kreatif tersebut bisa
berkembang secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Santrock
,John.W (2004): Child Development. McGraw-Hill,Boston.
Berk.Laura
E(2003): Child Development.Allyn and Bacon,Boston
Dahar
,RatnaWilis.2011.Teori-Teori Belajar&Pembelajaran.Jakarta:Erlangga
Dahar.2011.Teori
Perkembangan Kognitif Jean Piaget dan
Implementasi dalam Pendidikan.Online
tersedia:http://edukasi.kompasiana.com/2011/03/12/teori-perkembangan-kognitif-jean-piaget-dan-implementasinya-dalam-pendidikan-346946.html.diakses
pada tanggal 13 Maret 2013
Nasution
,Zulfikar. 2011.Teori Perkembangan Kognitif Piaget. Online tersedia http://zulfikarnasution.wordpress.com
/2011/09/17/teori-perkembangan-kognitif-jean-piaget/.Diakses
pada tanggal 13 Maret 2013
BAB
1
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan
dasar manusia yang harus terpenuhi,pendidikan juga merupakan factor utama dalam
pembentukan pribadi manusia .pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik
atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal
tersebut ,pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan ,sebab dengan
sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang
berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat,berbangsa dan
bernegara.
Pendidikan anak usia dini
merupakan pilar penting yang akan mempengaruhi perkembangan anak sampai dewasa
.sebuah penelitian menemukan bahwa pertumbuhan sel jaringan otak pada anak usia
0-4 tahun mencapai 50% atau yang sering disebut dengan masa keemasan (golden
age).artinya bila pada usia tersebut otak anak mendapatkan stimulus-stimulus
yang baik atau maksimal ,maka otak anak akan berkembang secara optimal karena
pada dasarnya anak sudah memiliki kemampuan tinggal bagaimana kita
mengembangkan kemampuan anak agar berkembang dengan baik disini guru hanya
sebagai fasilitator agar anak tetap pada jalurnya.oleh karena itu ,pendidikan
anak usia dini sangat penting guna membentuk karakter anak.
B.Rumusan masalah
Adapun permasalahan
yang dihadapi diantaranya adalah:
1.apa pengertian teori JEAN PIAGET?
2.pengertian kreatifitas?
3.bagaimana cara meningkatkan
kreatifitas anak usia dini?
C.Tujuan
Setelah mempelajari
makalah ini diharapkan dapat mengetahui dan menjelaskan:
1.pengertian teori JEAN PIAGET
2.pengertian kreatifitas
3.cara-cara meningkatkan kreatifitas
anak usia dini
Teori
perkembangan kognitif dari Jean Piaget
Jean piaget terkenal dengan teori
kognitifnya yang berpengaruh penting terhadap perkembangan konsep kecerdasan
.Psikolog Swiss yang hidup tahun 1896-1980 ini pada awalnya lebih tertarik pada
bidang biologi dan filsafat khususnya epistemology. Namun dalam perjalanan
karirnya karirnya sebagai peneliti di Binet Testing Laboratory di paris,Piaget
lebih focus pada bidang psikologi pengertian kognisi sebenarnya meliputi
aspek-aspek struktur intelek yang digunakan untuk mengetahui sesuatu.Piaget menyatakan
bahwa perkembangan kognitif bukan hanya hasil kematangan organisme ,bukan pula
pengaruh lingkungan semata, melainkan hasil interaksi antar keduanya. Jean
piaget mengatakan bahwa anak dapat membangun secara aktif dunia kognitif mereka
sendiri . dalam pandangan Piaget ,terdapat dua proses yang mendasari
perkembangan dunia individu ,yaitu pengorganisasian dan penyesuaian (adaptasi).
Jean Piaget menyebut bahwa
struktur kognitif sebagai skemata (schemas),yaitu kumpulan dari skema-skema.
Seseorang individu dapat mengikat, memahami,dan memberikan respons terhadap
stimulus disebapkan karena bekerjanya skemata ini .skemata ini berkembang
secara kronologis,sebagai hasil interaksi antara individu dengan
lingkunganya.Piaget memakai istilah Scheme dengan istilah stuktur . Scheme
adalah pola tingkah laku yang dapat diulang. Scheme berhubungan dengan:
1.Refleks-refleks pembawaan :misalnya bernapas,makan,minum.
2.Scheme mental:misalnya scheme
of classification ,scheme of operation .(pola tingkah laku yang masih sukar
diamati seperti sikap,pola tingkah laku yang dapat diamati).
Faktor
Yang Berpengaruh Dalam Perkembangan Kognitif
1.Fisik
Interaksi anatara individu dan
dunia luar merupakan sumber pengetahuan baru ,tetapi kontak dengan dunia fisik
itu tidak cukup untuk mengembangkan pengetahuan kecuali jika intelegensi
indidvidu dapat memanfaatkan pengalaman tersebut.
2.Kematangan
Kematangan system saraf menjadi
penting karena memungkinkan anak memperoleh manfaat secara maksimum dari
pengalaman fisik.kematangan membuka kemunkinan untuk perkembangan sedangkan
kalau kurang hal itu akan membatasi secara luas prestasi secara kognitif
.perkembangan berlangsung dengan kecepatan yang berlainan tergantung pada sifat
kontak dengan lingkungan dan kegiatan belajar sendiri.
3.Pengaruh
social
Lingkungan social termasuk peran
bahasa dan pendidikan ,pengalaman fisik dapat memacu atau menghambat
perkembangan struktur kognitif.
4.Proses
pengaturan diri yang disebut ekuilibrasi
Proses pengaturan diri dan pengkoreksi diri,mengatur interksi spesifik
dari individu dengan lingkungan maupun pengalaman fisik ,pengalaman social dan
perkembangan jasmanai yang menyebabkan perkembangan kognitif berjalan secara
terpadu dan tesusun baik.
Tahap-tahap
Perkembangan
Piaget (dalam Dahar ,2011: 136-139) membagi perkembangan kognitif anak
ke dalam 4periode utama yang berkolerasi dengan dan semakin canggih seiring pertambahan
usia:
1.periode sensorimotor (usia 0-2tahun)
2.periode praoperasional (usia 2-7
tahun)
3.periode operasional konkrit (usia7-11
tahun)
4.periode operasional formal (usia 11
tahun sampai dewasa)
1.periode
sensorimotor
Menurut Piaget ,bayi lahir dengan
sejumblah refleks bawaan selain juga dorongan untuk mengekplorasi dunianya
.skema awalnya dibentuk melalui diferensissi refleks baewaan tersebut . periode sensorimotor adalah periode
pertama dari empat periode.
2.Tahapan
praoperasional
Tahapan ini merupakan tahapan kedua
dari empat tahapan .dengan mengamati urutan permainan, Piaget bias menunjukkan
bahwa setelah ahir usia dua tahun jenis yang secara kualitatif baru dari fungsi
psikologis muncul. Pemikiran (pra)
operasi dalam teori Piaget adalah prosedur melakukan tindakan secara mental
terhadap objek-objek. Cirri dari tahapan ini adalah operasi mental yang jarang
dan secara logika tidak memadai.Dalam tahapan ini, anak belajar mengunakan dan
merepresentasikan objek dengan gambaran dan kata-kata. Pemikiranya masih
bersifat egosentris :anak kesulitan melihat dari sudut pandang orang lain. Anak
dapat mengklasifikasikan objek dengan satu ciri ,seperti mengumpulkan semua
benda merah walau bentuknya berbeda-beda atau mengumpulkan semua benda merah
walau bentuknya berbeda-beda atau mengumpulkan benda bulat walau warnanya
berbeda-beda.
3.Tahapan
operasional konkrit
Tahapan ini adalah tahapan ketiga dari empat tahapan . Muncul antara
usia enam sampai duabelas tahun dan mempunyai ciri berupa pengunaan logika yang
memadai.
4.Tahapan
operasional formal
Tahap operasioanal formal adalah periode terahir perkembangan kognitif
dalam teori Piaget . tahap ini mulai dialami anak dalam usia sebelas tahun
(saat pubertas) dan terus berlanjut sampai dewasa .karakteristik tahap ini
adalah diperolehnya kemampuan untuk berfikir secara abstrak ,menalar secara
logiss ,dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia . Dalam tahapan ini
,seseorang dapat memahami hal-hal seperti cinta ,bukti logis ,dan nilai. Ia
tidak melihat segala sesuatu hanya dalam bentuk hitam dan putih ,namun ada
“gradasi abu-abu di antaranya.
Penerapan Teori
Piaget dalam Kelas
Pengaruh pada petunjuk
Pengaruh teori Piaget terhadap pendidikan adalah begitu
menyebar sehingga guru mengambil mans 'dari kontribusi untuk diberikan, hampir
lupa ada saat ketika kurikulum dan pengajaran berbeda. Secara historis,
pendidik menekankan hafalan ayat-ayat panjang untuk tujuan pelatihan Baru-baru
ini, siswa didorong untuk menghafal aturan dan prosedur, seperti algoritma
untuk mengurangkan satu dua digit nomor dari yang lain "kemampuan
mental.", Dengan harapan bahwa menghafal akan memungkinkan siswa untuk
menerapkan ruIe yang "Penelitian sekarang menunjukkan bahwa kemampuan
untuk mentransfer aturan hafal terbatas (Porter, 1989).. Jika belajar bermakna
dan transfer terjadi, siswa harus secara aktif membangun konsep-konsep yang
mereka pelajari. Hari ini, sebagian karena pekerjaan Piaget, belajar dipandang
sebagai proses, aktif konstruktif di mana siswa mencari makna dalam organisasi
dan dunia mereka (kita membahas konstruktivisme lebih rinci nanti dalam bab
ini).
Pengertian
kreatifitas
Kreatifitas adalah kemampuan untuk memikirkan mengenai sesuatu dengan
cara baru yang tidak biasa dan menampilkan cara pemecahan masalah yang
unik.kreatifitas dan kecerdasan bukan merupakan hal yang sama . Sternberg
(1999) memperkenalkan kreatifitas dalam teori mengenai kecerdasan ,mengatakan
bahwa banyak individu-individu yang kecerdasanya tinggi yang menghasilakan
karya-karya besar tapi tidak selalu karya-karya baru.dia percaya bahwa
orang-orang yang kreatif menentang pendapat orang banyak ,sedang orang yang
kecerdasanya tinggi tapi tidak kreatif seringkali berusaha untuk menyenangkan orang
banyak. Orang-orang yang kreatif cenderung berfikir divergen (Gildford,1967).
Berfikir divergen ,menghasilkan berbagai jawaban terhadap sebuah pertanyaan .
Sebaliknya ,cara berfikir yang dipersaratkan dalam berfikir konvensional
,adalah berfikir konvergen Misalnya ,pertanyaan “berapa uang lembar seribuan
yang akan kamu dapat, bila kamu menukarkan selembar uang sepuluh ribuan ?”untuk
pertanyaan ini hanya ada satu jawaban yang benar . berbeda dengan pertanyaan “
Apa yang kamu bayangkan pada saat kamu mendengar kalimat “duduk sendiri di
sebuah kamar yang gelap”?”. Berbicara mengenai kecerdasan dan kreatifitas
,kebanyakan orang kereatif memang benar-benar cerdas ,tetapi tidak semua arang cerdas kreatif.
Cara membimbing anak agar kreatif
1.Libatkan anak dalam kegiatan Braintorming ,
sehingga menghasilkan sebanyak mungkin ide
.
Brainstorming adalah sebuah
kegiatan yang memberikan kebebasan anak untuk mengutarakan pikiran-pikiran
secara bebas mengenai sebuah ide tertentu . Brainstorming ini
merupakan sebuah teknik dimana anak didorong untuk berani mengutarakan ide-ide
(kreatif)nya dalam sebuah kelompok,menyajikanya bersama-sama ide orang lain
,dan mengatakan apa yang ada dalam fikiranya .
Taman-teman yang mendengarkan di
sarankan untuk menahan diri untuk tidak menyampaikan kritik,paling tidak hingga
ahir presentasi .hal ini perlu dilakukan agar anak berani mengemukakan
ide-idenya,apapun idenya kesempatan-kesempatan mengeluarkan ide-ide itu perlu
dijadwalkan agar anak mau mengeluarkan sebanyak-banyak idenya walaupun ide
tersebut tidak kreatif .
Pablo Picaso ,pelukis Spanyol yang
terkenal ,telah mebuatkan sebanyak 20.000 karya seni Dari karya-karya yang
dihasilkan tersebut. Yang tergolong karya besar hanya beberapa.hal ini
menunjukkan bahwa untuk bias menghasilkan karya seni yang benar-benar karya
besar ,tidak bisa sekali jadi makin banyak ide yang dikeluarkan oleh anak ,maka
makin besar kemungkinan dia mengkreasikan sesuatu yang unik. Anak yang kreatif
tidak takut untuk gagal dan tidak takut melakukan kesalahan. Mereka mungkin
saja memasuki 20 kali jalan buntu sebelum dia bisa mengutarakan /menemukan
sebuah ide yang inofatif. Anak harus berani menghadapi resiko tersebut
,sebagaimana dialami oleh Picaso.
2.Buatlah
lingkungan sedemikian rupa agar bisa menstimulasi (merangsang) kreatifitas anak
.
Setiap anak mmiliki rasa ingin tahu yang alami .guru yang ingin
megembangkan kreatifitas anak bisa mengandalkan rasa ingin tahu pada anak
tersebut sebagai sebuah sarana agar anak bebas berfikir .untuk itu guru
sebaiknya melakukan kegiatan-kegiatan yang justru membuat anak mencari
jawaban-jawaban yang muncul dari pikiran anak sendiri,tidak mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang jawabanya harus dihafal ,yang ada dalam benak guru
atau dalam pikiran guru. Guru bisa juga merangsang kreatifitas dengan cara
mengajak anak-anak ketempat-tempat dimana kreatifitas ditampilkan ,misalnya
dimusium,(untuk anak-anak),di galeri-galeri yang menampilkan proses-proses
fisika atau penemuan-penemuan ilmiah .
3.Hindari
mengendalikan anak secara berlebihan
Hasil penelitian
mengungkapkan bahwa mengajarkan anak pada hal apa saja yang harus dilakukan
,membuat mereka berangapan bahwa hal yang original itu salah buruk ,dan bahwa
kegiatan menjelajah (ekplorasi) itu adalah perbuatan yang sia-sia . member
kesempatan pada anak untuk memilih sesuatu hal yang sesuai dengan minatnya dan
mendukung minatnya tersebut yang mungkin berbeda dengan anak lain
,akanmeningkatkan rasa ingin tahunya. Hal ini akan lebih baik, dari pada guru
mendiktikan aktifitas-aktifitas mana yang harus mereka kerjakan .bila orang tua
atau guru terus menerus menungui anak maka anak akan merasa bahwa dia
(pekerjaanya)selalu diawasi .bila anak merasa diawasi terus maka semangat untuk
berpetualang ,maupun kebranian untuk mengambil resiko melakukan kreatifitas
bisa menjadi surut ,dan mereda.
Hal lain yang bisa merusak kreatifitas anak adalah harapan atau tuntutan
yang terlalu tinggi agar anak menunjukan prestasi kerja,dan agar dia melakukan
segala sesuatu secara sempurna.
4.Kembangkan
motivasi yang ada dalam diri anak .
Kegiatan-kegiatan kreatif yang
dilakukan anak secara bebas ,menimbulkan sebuah kesenangan tersendiri bagi
anak.oleh karena itu,pengunaan hadiah yang terlalu eksesif(misalnya mainan,uang
atau benda-benda lain) bisa menghambat kreatifitas. Karena kesenangan yang
muncul sebagai akibat dari kegiatan-kegiatan kreatif itu sendiri menjadi pudar
oleh hadirnya iming-iming hadiah.
5.Kembangkan
cara berfikir fleksibel,dengan cara yang menyenangkan
Seorang pemikir yang kreatifpada saat menghadapi masalah ,dia bersikap
fleksibeldan cenderung mengolah masalah dalam proses ini akan sering muncul
paradoks(hal-hal yang bertentangan ).usaha untuk berfikir kreatif akan berjalan
bila siswa menghadapinya dengan senaang hati.dalam bahasa sederhananya ,humor
bisa menjadi pelumas dari roda-roda kreatifitas .pada saat anak “bercanda
ria”mereka cenderung menampilkan pemecahan-pemecahan masalah yang tidak biasa,
yang unik. Bersenang-senang dan bergurau,akan membantu melepaskan sensor dalam
diri yang biasanya “memarahi,mengutuk,melarang” ide-ide bebas anak sebagai hal
yang kurang baik.
Contoh
kreatifitas anak dalam mengambar dan melipat atau membuat origami
Mengambar binatang
![]() |
Mengambar kartun
Menggambar kartun

![]() |

Contoh
gambar bunga

Contoh
gambar buah
Melipat kertas(origami)
![]() |
||||
![]() |
||||
![]() |
||||
Evaluasi
Mengambar adalah salah kreatifitas
yang mengunakan daya fikir tentang imajinasi seseorang untuk menciptakan suatu
karya yang bernilai.mengambar adalah salah satu kegiaatan yang sering atau
diminati oleh anak untuk menciptakan suatu karya,.mengambar juga dapat
diartikan untuk mengekpresikan suatu imajinasi yang kreatif dan bernilai.dengan
mengambar anak mampu mengenal macam-macam gambar dan fungsinya.dengan
kreatifitas mengambar akan meningkatkan motorik halus pada anak semakin anak
terlatih dengan baik maka kemampuan anak akan bekembang dengan baik pula pada
dasarnya anak sudah memiliki kemampuan tinggal bagaimana kita mengembangkan
kemampuan tersebut dalam metode pembelajaran membaca dan mengambar biasanya guru mengambil contoh macam-macam
buah-buahan,sayur-sayuran serta binatang agar anak mengenal dan anak mampu
menyebutkan nama-namanya.pada dasarnya anak usia dini menyukai warna-warna yang
cerah dalam media mengambar biasanya anak mewarnai gambar dengan warna-warna
yang terang.contoh saja anak mengambar buah mangga sebelum mengambar anak sudah
mengenal buah mangga anak megenali bentuk,aroma,rasa dan warna buah mangga
tersebut kemudian anak mampu mengambar karena anak mempunyai imajinasi setelah
anak mengambar buuah mangga anak mampu menjelaskan warna dan bentuk buah
mangga.kemudian contoh yang lain anak mengambar kartun sebelum mengambar
tentunya anak sudah mempunyai imajinasi tentang gambaran kartun .setelah anak
mengambar biasanya guru bertanya “chika mengambar apa” mengambar buah mangga
anak akan menjelaskan tentang apa yang digambar padahal guru tidak bertanya
guru hanya bertanya gambar apa yang digambar,berarti anak sudah mampu
mengenal,mengetahui nama dan kegunaan yang digambar oleh anak.dapat disimpulkan
bahwa dengan mengambar anak akan mudah mengetahui, mengenali berbagai bentuk
dan macam-macam gambar sesuai dengan fungsinya.
Kreatifitas melipat atau origami adalah kreatifitas dengan mengunakan
media kertas yang dibentuk dengan berbagai macam model untuk menciptakan suatu
karya yang bernilai.melipat tidak pernah terlepas dari pendiddikan anak usia
dini lihat saja disetiap sekolah PAUD pasti ada berbagai macam bentuk origami
yang dihiasi dijendela.dengan kreatifitas melipat atau origami akan mempermudah
anak mengenali,kegunaan,nama dan fungsi contohnya saja anak membuat
burung-burungan anak akan mudah mengenali binatang burung dan menyebutkan
burung itu terbang mengunakan sayab burung itu bermacam-macam ada yang kecil
dan ada yang besar dan dengan melipat anak akan belajar menjadi anak yang
kreatif karena dengan melipat atau membuat origami butuh ketelitian dan
ketelatenan yang khusus dan tentunya anak juga melatih kesabaran mereka.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Kreatifitas adalah
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru atau kombinasi baru berdasarkan
unsur-unsur yang telah ada sebelumnya menjadi sesuatu yang bermakna dan
bermanfaat.kreatifitas anak dapat dikembangkan dengan cara pemberian stimulus
dan mengenalkan anak tentang kreatifitas yang menarik sehingga anak mempunyai
gambaran tentang kreatifitas yang akan dibuat,anak juga perlu mendapatkan
kebebasan untuk mengali ide-idenya agar berkembang sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki oleh anak orang tua jangan terlalu membatasi anak dalam mengekspresikan
kreatifitasnya.
Saran
Untuk bisa
mengembangkan kreatifitas anak , anak harus diberi kesempatan sebesar-besarnya
untuk megutarakan pikiranya /pendapat –pendapatnya mengenai sebuah ide tertentu
.selain itu anak harus diberi kesempatan sebesar-besarnya untuk menuangkan
imajinasinya dalam kesempatan-kesempatan atau tindakan-tindakan tertentu.tidak
ada salahnya anak mengembangkan ketrampilan-ketrampilan yang menarik
perhatianya ,yang mungkin menjadi sarana untuk mengungkapkan kreatifitasnya .
ada baiknya anak diperkenalkan dengan orang-orang tertentu yang memiliki
kreatifitas tinggi ,sehingga anak bisa mengenali bagaimana proses kreatif
terjadi ,dan megenali hal apa saja yang membuat proses kreatif tersebut bisa
berkembang secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Santrock
,John.W (2004): Child Development. McGraw-Hill,Boston.
Berk.Laura
E(2003): Child Development.Allyn and Bacon,Boston
Dahar
,RatnaWilis.2011.Teori-Teori Belajar&Pembelajaran.Jakarta:Erlangga
Dahar.2011.Teori
Perkembangan Kognitif Jean Piaget dan
Implementasi dalam Pendidikan.Online
tersedia:http://edukasi.kompasiana.com/2011/03/12/teori-perkembangan-kognitif-jean-piaget-dan-implementasinya-dalam-pendidikan-346946.html.diakses
pada tanggal 13 Maret 2013
Nasution
,Zulfikar. 2011.Teori Perkembangan Kognitif Piaget. Online tersedia http://zulfikarnasution.wordpress.com
/2011/09/17/teori-perkembangan-kognitif-jean-piaget/.Diakses
pada tanggal 13 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar